Puisi

Akur

“Hari berlalu perlahan-perlahan, malam merangkak teramat perlahan
Setahun berlalu dengan sekelip mata
Jangan kau risau, semuanya akan kembali pulih
Keringkan air matamu, orakkan senyummu
Ini adalah permulaan kepada sebuah pengakhiran
Pengakhiran kesemua yang tragis.

Jangan risau apa yang kau sarung di tubuhmu
Sekadar perkara remeh apabila dunia menuju pengakhiran
Kau pernah ke sini sebelum ini
Kau pernah menyaksikan dunia di ambang kehancuran
Dan tiada siapa yang menghalangnya.

Helakan nafasmu dalam-dalam, semuanya akan kembali tenang
Rasakan tiupan angin itu, ucapkan doamu
Ini adalah saat tidak seperti yang lain
Ini adalah saat yang terakhir, masa perdana dalam hidupmu.”

– Diari Melankolia

 

(Puisi di atas asalnya aku tulis dalam Bahasa Inggeris, kemudian aku olah ke dalam Bahasa Melayu. Di bawah ialah versi asal yang aku mula-mula tulis dalam Bahasa Inggeris…)

 

“Days seem long, nights are longer
Yet a year goes by in a blink of an eye
Don’t worry now, it’ll be alright
Dry your tears, put on a smile
This is the beginning of the end
The end of all things tragic.

Don’t worry what you’re wearing
It’s trivial when the world is ending
You’ve been here before
You’ve seen the world on the brink of collapse
And nobody to stop it.

Take a deep breath, it’ll be okay
Feel the wind, say your prayers
This is a moment like no other
This is the final one, the time of your life.”

– Diari Melankolia

Tulis Komen Anda

Alamat emel anda tidak akan dipaparkan. Sila isi semua yang bertanda bintang.